Jeruk Bisa Kurangi Risiko Depresi

Jeruk Bisa Kurangi Risiko Depresi

bontangpost.co.id – Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa mengonsumsi jeruk secara rutin bisa membantu mengurangi risiko depresi—dan ini terkait dengan peran bakteri usus. Temuan ini menyoroti hubungan erat antara pola makan, kesehatan usus, dan kondisi mental.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Otago, Selandia Baru, menemukan bahwa senyawa flavonoid dalam jeruk, khususnya naringenin, berperan penting dalam menyeimbangkan mikrobioma usus. Bakteri baik di dalam usus diketahui memengaruhi produksi neurotransmitter seperti serotonin, yang berkaitan langsung dengan suasana hati.

Selain kaya vitamin C, jeruk juga mengandung prebiotik alami yang membantu mendukung pertumbuhan bakteri menguntungkan. Peneliti mencatat bahwa partisipan yang mengonsumsi jeruk secara teratur menunjukkan penurunan gejala depresi ringan hingga sedang.

Manfaat Lebih Luas:

Tak hanya untuk suasana hati, peran jeruk dalam menjaga keseimbangan mikrobioma usus juga berdampak pada kesehatan secara menyeluruh. Usus yang sehat diketahui berkontribusi pada sistem imun yang kuat, metabolisme yang lebih baik, dan bahkan kualitas tidur yang meningkat. Ini memperkuat konsep “gut-brain axis”—jalur komunikasi dua arah antara usus dan otak.

Meski jeruk bukan obat pengganti terapi depresi, memasukkannya ke dalam pola makan harian bisa menjadi langkah sederhana namun berdampak besar. Tentu saja, manfaat maksimal bisa diraih jika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat lainnya seperti olahraga teratur, tidur cukup, dan pengelolaan stres yang baik.

Kesimpulannya, mengonsumsi jeruk bukan hanya menyegarkan, tapi juga berpotensi menjaga kesehatan mental melalui mekanisme alami tubuh. Mungkin inilah saatnya memberi ruang lebih untuk jeruk di menu harian kita.

Comment