bontangpost.co.id – Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi perempuan. Namun, bagi sebagian perempuan, haid bisa datang dalam volume yang jauh lebih banyak dari biasanya—dan sayangnya, kondisi ini sering kali tidak disadari sebagai gangguan kesehatan. Faktanya, 1 dari 4 perempuan mengalami menstruasi berat (menoragia), tetapi tidak menyadarinya atau menganggapnya normal.
Transisi: Lalu, mengapa banyak perempuan tidak menyadarinya?
Banyak perempuan sejak remaja terbiasa mengalami haid deras dan menganggap itu wajar. Mereka mungkin mengganti pembalut setiap 1–2 jam, mengalami kelelahan ekstrem, atau bahkan anemia, tapi tidak mencari pertolongan medis. Kurangnya informasi dan normalisasi rasa sakit atau pendarahan hebat membuat kondisi ini luput dari perhatian.
Transisi: Padahal, dampaknya bisa serius.
Menstruasi berat bukan hanya soal ketidaknyamanan. Kondisi ini bisa berdampak pada kualitas hidup, pekerjaan, hubungan, hingga kesehatan mental. Anemia yang ditimbulkan dapat menyebabkan lemas, pusing, dan kesulitan berkonsentrasi. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan perempuan secara keseluruhan.
Transisi: Kapan harus waspada?
Jika Anda mengganti pembalut setiap satu jam, mengalami gumpalan darah besar, atau menstruasi berlangsung lebih dari tujuh hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Pengobatan dan solusi kini semakin beragam, mulai dari terapi hormonal hingga tindakan medis ringan.
Menstruasi yang deras bukanlah hal yang harus ditoleransi tanpa pertanyaan. Mengenali gejalanya adalah langkah pertama menuju kesehatan reproduksi yang lebih baik. Jangan abaikan—karena sadar adalah awal dari solusi.
Comment