bontangpost.co.id – Terpilihnya Robert Prevost sebagai Paus pertama asal Amerika Serikat membawa kebanggaan luar biasa bagi keluarganya. Bagi mereka, ini bukan hanya pencapaian spiritual yang besar, tetapi juga pengakuan global terhadap pengabdian dan komitmennya dalam Gereja Katolik. Namun, meski penuh kebanggaan, ada pula rasa sedih yang menyelimuti keluarga Prevost, mengingat peran barunya yang berarti ia harus mengorbankan banyak aspek kehidupan pribadi.
Bagi keluarga Prevost, melihat Robert yang berasal dari keluarga sederhana, tumbuh menjadi figur yang diakui secara internasional sebagai pemimpin rohani, adalah suatu kebanggaan yang tak terhingga. Mereka merasa terhormat bahwa anggota keluarga mereka dipilih untuk memimpin umat Katolik di seluruh dunia.
Namun, di balik kebanggaan tersebut, ada juga perasaan kehilangan yang mendalam. Sebagai Paus, Robert harus melepaskan kehidupan pribadi yang selama ini ia jalani. Bahkan, untuk bertemu dengan keluarga pun menjadi semakin sulit.
Terlepas dari semua perasaan campur aduk ini, keluarga Prevost tetap memberikan dukungan penuh. Mereka menyadari bahwa pilihan Robert untuk mengabdi pada Gereja Katolik bukanlah hal yang mudah, tetapi itu adalah panggilan hidup yang harus diterima dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab. “Kami akan selalu mendukungnya dalam doa,” ujar ibunya dengan haru.
Comment