bontangpost.co.id – Kepergian Ibrahim Sjarief menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan kerabat dekat. Untuk mengenangnya, keluarga besar mendiang mengadakan acara khatamul Quran sebagai bentuk penghormatan terakhir sekaligus doa agar arwah beliau diterima di sisi-Nya.
Acara berlangsung khidmat di kediaman keluarga di kawasan Jakarta Selatan, dihadiri oleh puluhan pelayat dan sanak saudara. Lantunan ayat-ayat suci menggema, dibacakan secara bergiliran oleh keluarga dan para tetamu. Khataman ini menjadi simbol kecintaan terhadap Ibrahim yang semasa hidup dikenal sebagai sosok bersahaja, dermawan, dan religius.
Suasana penuh haru menyelimuti rumah duka saat tahlil dan doa bersama dipanjatkan. Beberapa anggota keluarga sempat menyampaikan kesan dan pesan tentang sosok almarhum. Putra sulungnya, Arif Sjarief, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran semua pihak dan berharap doa yang dipanjatkan menjadi penerang di alam kubur ayahandanya.
“Kami kehilangan panutan. Namun kami juga yakin, doa dari semua yang hadir akan menjadi pelita bagi beliau,” ucap Arif dengan mata berkaca-kaca.
Transisi dari duka menuju ketabahan tampak jelas dalam setiap rangkaian acara. Meski berat, keluarga berusaha tegar dan menjadikan momen ini sebagai pengingat akan pentingnya amal jariyah dan kedekatan dengan Al-Quran.
Acara ditutup dengan pembagian santunan kepada anak yatim yang turut hadir. Sebuah gestur yang mencerminkan nilai-nilai yang selama ini dipegang teguh oleh Ibrahim Sjarief: kepedulian dan keikhlasan.
Meninggalnya Ibrahim bukan hanya meninggalkan ruang kosong dalam keluarga, tapi juga teladan yang terus hidup melalui amal baik dan kenangan indah bersama orang-orang yang mencintainya.
Comment