Budayawan Puji Upaya Pelestarian Budaya Papua di Dunia Pendidikan

Budayawan Puji Upaya Pelestarian Budaya Papua di Dunia Pendidikan

bontangpost.co.id – Pelestarian budaya lokal kini semakin mendapat tempat dalam sistem pendidikan Indonesia. Salah satu upaya nyata terlihat di Papua, di mana unsur-unsur budaya daerah mulai diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Langkah ini menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para budayawan yang menilai bahwa pendekatan ini penting untuk memperkuat jati diri generasi muda Papua.

Pendidikan Jadi Sarana Strategis Pelestarian Budaya

Budaya Papua yang kaya dan beragam selama ini menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi yang bisa mengikis nilai-nilai lokal. Dalam konteks ini, pendidikan formal dipandang sebagai medium efektif untuk mewariskan pengetahuan budaya secara sistematis dan berkelanjutan.

Pelajaran tentang bahasa daerah, tarian tradisional, cerita rakyat, hingga nilai-nilai adat kini mulai diperkenalkan sejak tingkat sekolah dasar. Sekolah-sekolah di Papua bahkan didorong untuk menghadirkan kegiatan ekstrakurikuler yang menekankan pada seni dan budaya lokal.

Menurut budayawan asal Jayapura, Dr. Yonas Krey, pendekatan ini adalah langkah progresif. “Melalui pendidikan, anak-anak Papua tidak hanya diajarkan keterampilan akademis, tapi juga dikenalkan pada akar budaya mereka sendiri. Ini penting agar mereka tumbuh sebagai individu yang bangga akan identitas lokal,” ujarnya.

Dukungan Pemerintah dan Lembaga Pendidikan

Upaya pelestarian budaya Papua dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan pusat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di berbagai kabupaten/kota di Papua telah mengeluarkan kebijakan untuk menyisipkan muatan lokal dalam pelajaran.

Program pelatihan guru pun digelar agar pendidik mampu mengajarkan materi kebudayaan secara menarik dan relevan dengan zaman. Selain itu, kerja sama dengan tokoh adat dan seniman lokal turut membantu menghadirkan materi otentik yang bisa diterima oleh siswa.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga mendukung langkah ini. Lewat program Merdeka Belajar, sekolah memiliki ruang untuk menyusun kurikulum sesuai konteks lokal, termasuk mengangkat budaya Papua sebagai fokus pembelajaran.

Menumbuhkan Rasa Cinta Budaya Sejak Dini

Salah satu dampak positif dari integrasi budaya dalam pendidikan adalah tumbuhnya rasa cinta terhadap warisan nenek moyang. Anak-anak yang sedari kecil dikenalkan pada lagu-lagu daerah, motif batik khas Papua, dan cerita leluhur akan lebih menghargai budaya sendiri ketimbang budaya asing yang marak di media.

“Kami pernah mengadakan lomba dongeng rakyat Papua di sekolah. Anak-anak sangat antusias dan bangga bisa membawakan cerita yang berasal dari tanah kelahiran mereka,” ungkap Maria Sarwono, kepala sekolah di Kabupaten Biak.

Ia menambahkan bahwa pendekatan ini bukan hanya soal pelestarian budaya, tetapi juga membangun karakter, empati, dan pemahaman terhadap keberagaman.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun banyak kemajuan, pelestarian budaya lewat pendidikan di Papua masih menghadapi sejumlah tantangan. Keterbatasan sumber daya pengajar yang paham budaya lokal serta minimnya buku ajar berbasis kearifan lokal menjadi hambatan utama.

Namun, semangat dari berbagai elemen masyarakat terus mendorong perubahan positif. Budayawan berharap agar pemerintah terus memperkuat dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, anggaran, maupun pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik.

“Kita perlu memastikan bahwa budaya Papua tidak hanya menjadi tontonan atau simbol, tapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam proses pendidikan anak-anak kita,” tutup Dr. Yonas Krey.

Kesimpulan

Pelestarian budaya Papua melalui dunia pendidikan adalah langkah strategis dalam menjaga kekayaan lokal di tengah arus globalisasi. Dukungan budayawan, pemerintah, dan sekolah menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Dengan terus mengintegrasikan budaya ke dalam kurikulum, generasi muda Papua akan tumbuh dengan identitas yang kuat dan rasa bangga terhadap warisan leluhur mereka.

Comment