bontangpost.co.id – Memesan makanan setiap hari mungkin menjadi solusi praktis bagi sebagian orang yang memiliki gaya hidup sibuk. Namun, bagi seorang wanita asal Australia, kebiasaan ini berubah menjadi rutinitas yang mahal. Wanita tersebut mengaku menghabiskan sekitar Rp 11,3 juta (setara dengan 1.100 dolar Australia) setiap minggunya hanya untuk membeli makanan dari luar.
Dalam wawancaranya dengan media lokal, ia mengatakan hampir tidak pernah memasak di rumah. Sarapan, makan siang, hingga makan malam semuanya ia pesan dari restoran atau layanan pengantaran makanan. “Saya tidak suka masak, dan dengan pekerjaan saya yang sibuk, memesan makanan jadi pilihan paling mudah,” ujarnya.
Meski begitu, kebiasaannya menuai berbagai respons dari publik. Ada yang memahami kepraktisannya, tetapi banyak pula yang mempertanyakan pengelolaan keuangannya. Dalam sebulan, ia bisa menghabiskan lebih dari Rp 45 juta hanya untuk makanan — jumlah yang bagi banyak orang setara dengan gaji bulanan.
Ahli keuangan menilai bahwa kebiasaan semacam ini bisa berdampak buruk dalam jangka panjang. Selain boros, pola makan dari makanan cepat saji atau restoran juga sering kali kurang sehat jika dikonsumsi terus-menerus.
Meski demikian, wanita tersebut mengaku tidak keberatan selama ia masih mampu secara finansial. “Ini adalah kenyamanan yang saya pilih. Mungkin suatu saat saya akan mulai masak, tapi untuk sekarang, ini cara saya menikmati hidup,” katanya.
Fenomena ini mencerminkan tren gaya hidup modern yang semakin mengandalkan layanan praktis, meskipun harus mengeluarkan biaya lebih.
Comment