bontangpost.co.id – Geopark Kaldera Toba, salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, mendapatkan “kartu kuning” dari UNESCO Global Geoparks (UGG). Peringatan ini diberikan karena sejumlah aspek pengelolaan kawasan dianggap belum memenuhi standar internasional yang ditetapkan UNESCO.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), peringatan ini bukan berarti status geopark dicabut, melainkan bentuk evaluasi agar pengelolaan kawasan lebih optimal. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani, menjelaskan bahwa kartu kuning adalah hasil dari evaluasi dua tahunan UNESCO terhadap seluruh anggota jaringan geopark dunia.
Beberapa catatan penting dari UNESCO mencakup pengelolaan lingkungan, pelibatan masyarakat lokal, serta promosi dan edukasi geopark yang belum maksimal. Pemerintah daerah dan pengelola Geopark Kaldera Toba diminta segera menindaklanjuti rekomendasi tersebut dalam waktu dua tahun. Jika tidak ada perbaikan signifikan, status geopark global bisa terancam turun atau dicabut.
Menanggapi hal ini, Kemenparekraf menyatakan komitmennya untuk mendukung perbaikan yang diperlukan, termasuk memberikan pendampingan teknis kepada pemerintah daerah.
Geopark Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada 2020. Kawasan ini mencakup tujuh kabupaten di Sumatra Utara dan merupakan salah satu danau vulkanik terbesar di dunia.
Comment