bontangpost.co.id – Sutradara kreatif di balik proyek ambisius Clair Obscur: Expedition 33, yang sempat menjadi sorotan di kalangan gamer, mengungkap alasan di balik keputusannya meninggalkan Ubisoft. Dalam sebuah wawancara terbaru, ia menyatakan bahwa rasa jenuh dan keterbatasan kreatif menjadi pemicu utama keputusannya untuk keluar dari perusahaan game raksasa tersebut.
“Saya sudah terlalu lama terjebak dalam sistem produksi besar yang mengekang kreativitas,” ujarnya. “Di Ubisoft, banyak proyek harus mengikuti formula tertentu demi kepastian komersial. Saya merasa tidak bisa berkembang sebagai kreator.”
Setelah lebih dari satu dekade bekerja di Ubisoft dan terlibat dalam berbagai waralaba besar, sang sutradara kini memilih jalan independen bersama tim barunya di Sandfall Interactive. Clair Obscur: Expedition 33 menjadi proyek perdananya setelah keluar dari zona nyaman. Game ini menggabungkan elemen fantasi gelap dengan desain visual impresionis yang unik, mencerminkan ambisi artistik yang selama ini terpendam.
Menurutnya, kebebasan dalam pengambilan keputusan kreatif menjadi hal yang sangat membebaskan. Ia ingin menciptakan game yang bukan hanya menyenangkan dimainkan, tapi juga bermakna secara emosional dan visual.
“Ini adalah kesempatan untuk membuat game yang benar-benar saya yakini dan cintai. Bukan karena target pasar, tapi karena saya merasa dunia ini layak untuk dihidupkan,” tambahnya.
Keputusan ini mendapat respons positif dari komunitas gamer yang haus akan karya-karya orisinal. Banyak yang menantikan bagaimana visi pribadinya akan terwujud sepenuhnya dalam Clair Obscur, yang dijadwalkan rilis pada 2025.
Comment