bontangpost.co.id – Pemerintah Kabupaten Indramayu tengah mempercepat persiapan pendirian Sekolah Rakyat yang dirancang sebagai alternatif pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Sekolah ini ditargetkan mampu menampung hingga 100 siswa saat mulai beroperasi.
Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen pemda dalam mengurangi angka putus sekolah, khususnya di wilayah pesisir dan pelosok. Sekolah Rakyat akan mengadopsi sistem pembelajaran inklusif yang fleksibel, dengan metode belajar kontekstual berbasis kehidupan sehari-hari.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu mengatakan bahwa proses pembangunan dan penyusunan kurikulum sedang dikebut. “Kami ingin memastikan sekolah ini bukan hanya berdiri, tetapi juga mampu memberi pendidikan yang layak dan bermakna,” ujarnya.
Transisi ke tujuan dan dampak:
Pendirian Sekolah Rakyat ini tak hanya soal menambah jumlah ruang belajar. Lebih dari itu, sekolah ini diharapkan menjadi jembatan bagi anak-anak yang selama ini sulit mengakses pendidikan formal karena keterbatasan ekonomi maupun jarak.
Melalui pendekatan pendidikan alternatif, para siswa akan dibimbing tidak hanya pada aspek akademik, tapi juga pada keterampilan hidup dan karakter. Rencana ini turut melibatkan organisasi masyarakat sipil dan relawan pendidikan yang siap mendampingi proses belajar.
Masyarakat sekitar pun menyambut baik inisiatif ini. Banyak orang tua menyatakan harapan agar anak-anak mereka bisa kembali belajar dan memiliki masa depan yang lebih baik.
Comment