bontangpost.co.id – Seorang remaja berusia 17 tahun berinisial M tewas tertembak saat terjadi aksi tawuran di kawasan Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu malam (3/5). Insiden ini memicu kemarahan dan kesedihan dari pihak keluarga, yang merasa tidak percaya bahwa M terlibat dalam tawuran tersebut.
Menurut keterangan orang tua korban, M dikenal sebagai anak yang jarang keluar rumah dan pada malam kejadian seharusnya sedang menjaga adiknya di rumah. “Kami tidak percaya dia ikut tawuran. Dia anak rumahan, tidak pernah cari masalah,” ujar ibu korban dengan nada pilu.
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa M terkena tembakan dalam upaya pembubaran tawuran yang melibatkan dua kelompok remaja. Polisi berdalih bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mengamankan situasi yang semakin tidak terkendali. Namun, keluarga mempertanyakan mengapa tindakan mematikan harus diambil terhadap anak di bawah umur.
“Seharusnya ada cara lain. Kenapa anak kami yang jadi korban?” kata ayah korban saat ditemui di rumah duka.
Kasus ini kini tengah diselidiki oleh pihak berwenang, termasuk apakah prosedur penggunaan senjata api sudah sesuai standar operasional. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga dikabarkan ikut memantau jalannya proses investigasi.
Warga sekitar yang mengenal M turut menyampaikan duka cita dan berharap insiden serupa tidak terulang. Mereka juga mendesak agar aparat lebih bijak dalam menangani aksi kekerasan di kalangan remaja, tanpa menambah korban jiwa.
Comment