bontangpost.co.id – Setiap orang menyimpan kenangan masa kecil yang membentuk kepribadiannya saat dewasa. Namun, tak semua kenangan itu indah. Luka batin dari masa kecil—yang sering disebut sebagai luka inner child—bisa terus terbawa hingga dewasa, memengaruhi emosi, hubungan, dan cara kita memandang diri sendiri.
Tanda-tanda Inner Child yang Terluka
Berikut beberapa tanda umum yang menunjukkan adanya luka pada inner child:
- Merasa tidak layak dicintai
Sering merasa diri tidak cukup baik atau tidak pantas mendapatkan cinta dan perhatian. - Takut ditolak atau ditinggalkan
Mengalami kecemasan berlebihan dalam hubungan karena takut ditinggalkan. - Sulit menetapkan batasan
Sering mengorbankan diri sendiri demi orang lain atau sulit mengatakan “tidak”. - Ledakan emosi yang tidak proporsional
Reaksi emosional yang kuat terhadap situasi kecil bisa jadi cerminan luka lama. - Perfeksionisme atau selalu menyalahkan diri
Muncul karena dorongan untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan.
Cara Menyembuhkan Inner Child
Proses penyembuhan membutuhkan waktu dan kesadaran diri. Berikut beberapa langkah awal:
- Kenali dan akui luka tersebut
Sadari bahwa luka masa kecil itu nyata dan berpengaruh hingga sekarang. - Beri ruang untuk merasakan emosi
Jangan menekan emosi. Izinkan diri Anda merasakan sedih, marah, atau kecewa tanpa menghakimi. - Tulis surat untuk inner child Anda
Bayangkan Anda menulis kepada diri Anda saat kecil—berikan kasih sayang, pengertian, dan dukungan. - Bangun self-compassion (kasih sayang pada diri sendiri)
Latih berbicara pada diri dengan penuh empati, layaknya kepada sahabat dekat. - Pertimbangkan terapi profesional
Bantuan dari psikolog atau terapis bisa mempercepat proses pemulihan dengan teknik yang tepat.
Menyembuhkan inner child bukan berarti menghapus masa lalu, tetapi menerima dan merawat luka-luka itu agar tidak lagi mengendalikan hidup kita. Dengan kesadaran dan kasih sayang, kita bisa tumbuh menjadi versi diri yang lebih utuh dan damai.
Comment