bontangpost.co.id – Museum Tragedi 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti menjadi pengingat penting atas perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan reformasi di Indonesia. Berlokasi di kawasan Grogol, Jakarta Barat, museum ini menyimpan berbagai dokumentasi, artefak, dan kenangan dari peristiwa kelam yang merenggut nyawa empat mahasiswa Trisakti.
Begitu memasuki area museum, pengunjung disambut dengan suasana tenang namun sarat makna. Foto-foto peristiwa, pakaian korban, dan potongan-potongan berita dari masa itu ditata rapi untuk memberi gambaran utuh tentang tragedi yang mengubah arah sejarah bangsa. Di tengah ruang, terdapat monumen kecil yang didedikasikan untuk mengenang Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie—empat mahasiswa yang gugur.
Museum ini bukan sekadar tempat mengenang, tetapi juga ruang edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya demokrasi dan hak menyampaikan pendapat.
Transisi dari pengalaman sejarah ke pemahaman masa kini sangat penting. Museum ini berhasil menghubungkan keduanya, dengan menampilkan narasi yang relevan dan reflektif. Melalui instalasi multimedia dan penuturan yang menyentuh, pengunjung diajak tidak hanya untuk mengingat, tetapi juga merenung.
Jika Anda ingin memahami sejarah reformasi Indonesia dari sudut pandang korban dan pelaku langsung, Museum Tragedi Trisakti adalah tempat yang wajib dikunjungi. Sebuah ruang hening yang berbicara lantang tentang keberanian, pengorbanan, dan harapan.
Comment