bontangpost.co.id – Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kini bisa didaki tanpa menggunakan jasa pemandu. Kebijakan ini menjadi kabar gembira bagi para pendaki berpengalaman yang ingin lebih bebas mengeksplorasi keindahan alam Gunung Semeru. Namun, ada sejumlah syarat yang wajib dipenuhi untuk menjaga keselamatan dan kelestarian alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Syarat utama bagi pendaki mandiri adalah pengalaman mendaki gunung setidaknya dua kali dalam satu tahun terakhir. Pendaki juga harus memiliki riwayat kesehatan yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Selain itu, wajib membawa perlengkapan mendaki standar, termasuk alat navigasi, tenda, logistik, dan perlengkapan P3K. Semua pendaki juga harus mengikuti briefing dan pemeriksaan perlengkapan sebelum pendakian dimulai.
Pihak TNBTS menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk memberikan fleksibilitas kepada pendaki yang telah terlatih, tanpa mengabaikan aspek keselamatan. Pendaki tetap harus mematuhi aturan jalur resmi dan dilarang melakukan aktivitas di luar zona aman, seperti mendekati kawah Jonggring Saloko.
Transisi: Mendaki Lebih Mandiri, Tetap Waspada
Kebijakan ini membuka peluang baru bagi komunitas pendaki mandiri yang selama ini merasa dibatasi dengan keharusan menyewa pemandu. Namun, penting untuk diingat bahwa kebebasan ini disertai tanggung jawab besar. Cuaca di Semeru bisa berubah ekstrem, dan jalur pendakian tergolong menantang. Oleh karena itu, pendaki disarankan tetap berhati-hati dan bijak dalam mengambil keputusan selama perjalanan.
Dengan persiapan matang dan kepatuhan pada aturan, mendaki Gunung Semeru tanpa pemandu bisa menjadi pengalaman berharga yang penuh pembelajaran dan kedekatan dengan alam.
Comment