bontangpost.co.id – Di era serba digital seperti sekarang, kecanduan gadget menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi orang tua. Anak-anak semakin banyak menghabiskan waktu di depan layar, baik untuk bermain game, menonton video, atau berselancar di media sosial. Menyadari hal ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Pasar Laru mengambil langkah inovatif dengan menghidupkan kembali permainan tradisional sebagai upaya mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget.
Mengapa Permainan Tradisional Penting?
Permainan tradisional bukan sekadar hiburan. Banyak dari permainan ini memiliki nilai edukatif, melatih keterampilan motorik, mengajarkan kerja sama tim, serta memperkuat hubungan sosial. Permainan seperti congklak, petak umpet, lompat tali, dan gasing, yang dulu populer, kini mulai ditinggalkan akibat derasnya arus teknologi.
Menurut Kepala Desa Pasar Laru, permainan tradisional memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. “Selain menyenangkan, permainan tradisional juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti sportivitas, kejujuran, dan kepemimpinan,” ujarnya. Dengan mengembalikan permainan tradisional, diharapkan anak-anak dapat mengurangi ketergantungan mereka pada gadget dan lebih aktif secara fisik.
Langkah Nyata Pemdes Pasar Laru
Sebagai langkah awal, Pemdes Pasar Laru mengadakan acara ‘Pekan Permainan Tradisional’ yang melibatkan seluruh anak di desa tersebut. Acara ini diisi dengan berbagai lomba permainan tradisional, seperti tarik tambang, engklek, dan balap karung. Selain itu, ada juga workshop untuk mengajarkan anak-anak cara membuat mainan tradisional seperti layangan dan gasing.
Selain acara rutin, desa ini juga berencana memasukkan permainan tradisional ke dalam kurikulum kegiatan ekstrakurikuler sekolah dasar setempat. Hal ini diharapkan dapat memperluas wawasan anak tentang budaya lokal dan menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya mereka sendiri.
Respons Positif dari Masyarakat
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari para orang tua dan masyarakat setempat. Banyak yang mengapresiasi langkah Pemdes Pasar Laru dalam menjaga keseimbangan antara teknologi dan tradisi. “Anak saya jadi lebih aktif bermain di luar rumah dan berinteraksi dengan teman-temannya,” kata seorang ibu dari desa tersebut.
Selain itu, banyak warga yang berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan bahkan diperluas ke desa-desa lain. Mereka melihat ini sebagai langkah penting untuk membentuk generasi muda yang lebih sehat secara fisik dan mental.
Tantangan ke Depan
Meski mendapat banyak dukungan, upaya menghidupkan kembali permainan tradisional bukan tanpa tantangan. Salah satunya adalah persaingan dengan game digital yang lebih mudah diakses dan sering kali lebih menarik bagi anak-anak. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Pemdes Pasar Laru optimis dapat mengembalikan kejayaan permainan tradisional.
Kesimpulan
Menghidupkan kembali permainan tradisional bukan sekadar nostalgia, tetapi juga cara untuk menjaga keseimbangan perkembangan anak di tengah derasnya arus teknologi. Dengan upaya ini, Desa Pasar Laru berharap dapat menciptakan generasi muda yang lebih aktif, kreatif, dan berkarakter. Semoga langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Comment