bontangpost.co.id – Pernyataan Dedi Mulyadi mengenai penerapan jam malam bagi pelajar kembali memicu perdebatan di masyarakat. Ia mengusulkan aturan ketat agar pelajar tidak keluar rumah setelah pukul tertentu, dengan alasan untuk mengurangi kenakalan remaja dan menjaga keamanan mereka. Namun, gagasan ini langsung mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan.
Di satu sisi, pendukung Dedi Mulyadi berpendapat bahwa jam malam bisa menjadi solusi efektif untuk mencegah pelajar terjerumus ke dalam hal-hal negatif seperti tawuran atau narkoba. Mereka menilai pembatasan waktu keluar rumah dapat mengarahkan anak muda agar lebih fokus pada aktivitas positif, seperti belajar atau mengembangkan bakat di rumah.
Namun, ada pula yang menolak usulan ini dengan alasan kebebasan dan perkembangan sosial pelajar bisa terganggu. Mereka berpendapat bahwa aturan jam malam dapat menghambat pelajar dalam mengeksplorasi lingkungan sekitar, berinteraksi sosial, dan belajar mandiri. Selain itu, penegakan jam malam juga dinilai sulit dan berpotensi menimbulkan ketegangan antara pelajar dan aparat.
Perdebatan ini menyoroti dilema antara perlindungan anak dan kebebasan pribadi. Di satu pihak, keamanan pelajar memang penting, terutama di lingkungan yang rawan bahaya. Di sisi lain, kebebasan berekspresi dan bertumbuh sebagai individu juga tidak boleh dikorbankan.Strategi ini bertujuan memberikan ruang bagi pelajar untuk berkembang sekaligus meminimalisir risiko negatif.
Comment