bontangpost.co.id – Ketika musim liburan tiba, sebagian besar mahasiswa di Amerika Serikat bersiap untuk pulang kampung atau menikmati waktu istirahat dari padatnya aktivitas akademik. Namun bagi banyak mahasiswa internasional, masa liburan justru menjadi sumber kecemasan yang mendalam. Di bawah pemerintahan Donald Trump, sejumlah kebijakan imigrasi membuat banyak dari mereka takut bepergian ke luar negeri—khawatir tak diizinkan kembali masuk ke AS.
Mahasiswa asing yang menempuh studi di berbagai universitas ternama di AS merasa posisi mereka semakin rentan. Pemerintahan Trump dikenal memperketat visa pelajar dan meningkatkan pengawasan terhadap mahasiswa internasional, terutama dari negara-negara seperti China, Iran, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Akibatnya, banyak dari mereka memilih untuk tetap tinggal di kampus selama liburan demi menghindari risiko tidak bisa kembali.
“Saya sangat ingin pulang ke India untuk bertemu keluarga, tetapi saya takut jika saya pergi, saya tidak bisa kembali menyelesaikan kuliah,” kata Rhea, mahasiswi program magister di New York. “Kami sudah menginvestasikan begitu banyak waktu, uang, dan tenaga—dan semua itu bisa lenyap hanya karena satu keputusan kebijakan.”
Comment