bontangpost.co.id – Musim haji 2025 kembali diwarnai insiden kesehatan. Puluhan jemaah haji dilaporkan mengalami keracunan makanan di Mekkah, memicu kekhawatiran di kalangan keluarga dan otoritas kesehatan. Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan makanan selama pelaksanaan ibadah haji yang melibatkan jutaan orang dari berbagai negara.
Menurut laporan otoritas setempat, kasus keracunan diduga berasal dari konsumsi makanan yang disediakan oleh katering tidak resmi. Jemaah yang terdampak mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, hingga dehidrasi ringan. Beberapa di antaranya bahkan harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat.
Apa Penyebab Utama Keracunan Ini?
Penyebab utama keracunan makanan di Mekkah biasanya terkait dengan beberapa faktor. Pertama, penyimpanan makanan yang tidak sesuai standar suhu, terutama di tengah suhu ekstrem Arab Saudi yang bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Kedua, penggunaan bahan baku yang tidak segar atau terkontaminasi. Ketiga, meningkatnya permintaan makanan selama musim haji yang kerap memaksa beberapa penyedia layanan melonggarkan standar kebersihan.
Selain itu, jemaah yang tidak terbiasa dengan jenis makanan tertentu juga berisiko mengalami gangguan pencernaan. Maka dari itu, pemilihan katering resmi dan bersertifikasi menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian serupa.
Langkah Pencegahan dan Imbauan
Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan sejumlah negara pengirim jemaah, termasuk Indonesia, mengimbau para jemaah untuk tidak mengonsumsi makanan dari sumber tidak terpercaya. Selain itu, jemaah juga disarankan membawa obat-obatan pribadi, menjaga kebersihan tangan, serta memperbanyak konsumsi air mineral agar tetap terhidrasi.
Dengan persiapan yang baik dan kewaspadaan tinggi, insiden seperti ini dapat diminimalkan demi keselamatan dan kelancaran ibadah haji.
Comment