bontangpost.co.id – Berlibur ke kota-kota besar memang menawarkan banyak daya tarik, seperti wisata budaya, kuliner, dan hiburan yang beragam. Namun, bagi sebagian orang, mengunjungi kota-kota tertentu justru bisa menimbulkan rasa stres. Faktor-faktor seperti kemacetan, polusi udara, keramaian, hingga biaya hidup yang tinggi sering kali menjadi pemicu ketegangan. Berikut adalah Jakarta dan 9 kota lain yang bisa membuat stres saat dikunjungi.
1. Jakarta
Jakarta, ibu kota Indonesia, merupakan kota yang tidak hanya terkenal dengan kemegahan gedung pencakar langitnya, tetapi juga dengan kemacetan lalu lintas yang parah. Setiap harinya, jutaan kendaraan berdesakan di jalan-jalan utama Jakarta, menjadikan perjalanan sering kali memakan waktu berjam-jam. Ditambah lagi, udara Jakarta yang tercemar oleh polusi, serta kepadatan penduduk yang tinggi, membuat banyak orang merasa tertekan ketika berkunjung.
Sementara Jakarta menawarkan berbagai atraksi menarik seperti Monas, Kota Tua, dan berbagai pusat perbelanjaan, suasana kota yang sibuk dan bising kadang bisa membuat wisatawan merasa lelah dan stres. Untuk wisatawan yang mencari ketenangan, Jakarta mungkin bukan pilihan yang ideal.
2. Mumbai, India
Mumbai, salah satu kota terbesar di India, dikenal dengan sebutan “Kota Impian” karena banyak orang datang untuk mencari peluang hidup yang lebih baik. Namun, kemacetan lalu lintas yang parah, polusi udara, serta kepadatan penduduk yang luar biasa, menjadikan Mumbai tempat yang penuh tantangan bagi para wisatawan.
Meski memiliki banyak destinasi menarik, seperti Pantai Juhu dan Gateway of India, keramaian dan suasana kota yang terus bergerak dapat membuat pengunjung merasa stres. Tidak jarang, turis merasa terdesak dalam kerumunan atau kewalahan dengan hiruk pikuk kota.
3. Manila, Filipina
Kota Manila sering kali dikenal dengan kemacetan parah dan polusi udara. Meskipun kota ini memiliki banyak situs bersejarah, seperti Intramuros dan Rizal Park, wisatawan sering kali mengeluhkan cuaca yang panas dan lembap serta kualitas udara yang buruk. Transportasi umum yang tidak efisien juga menjadi masalah utama, membuat perjalanan dari satu tempat ke tempat lain menjadi sangat memakan waktu.
Selain itu, kota ini seringkali dipenuhi oleh orang-orang yang menawarkan berbagai layanan atau barang, yang kadang membuat turis merasa terganggu dan tertekan.
4. New York City, Amerika Serikat
New York City, kota terbesar di Amerika Serikat, memang sangat menarik dengan berbagai atraksi ikonik seperti Times Square, Central Park, dan Empire State Building. Namun, kota ini juga dikenal dengan kecepatan hidupnya yang tinggi dan keramaian yang luar biasa. Suara klakson mobil, orang yang berjalan cepat, serta antrian panjang di tempat-tempat wisata sering kali membuat turis merasa tertekan.
Selain itu, harga barang dan akomodasi di New York juga sangat tinggi, yang bisa menjadi beban finansial bagi banyak orang. Semua ini membuat pengalaman berlibur di kota ini bisa menimbulkan stres bagi sebagian orang.
5. Paris, Prancis
Paris adalah kota romantis yang banyak dicari oleh para wisatawan. Namun, kemacetan lalu lintas yang parah dan polusi udara membuat beberapa orang merasa tidak nyaman. Keramaian di situs-situs terkenal seperti Menara Eiffel dan Louvre juga sering kali membuat pengunjung merasa tertekan, terutama pada musim liburan ketika banyak turis datang.
Selain itu, biaya hidup yang tinggi di Paris, termasuk harga makanan dan akomodasi, dapat menjadi beban bagi banyak wisatawan yang datang dengan anggaran terbatas.
6. São Paulo, Brasil
São Paulo adalah kota terbesar di Brasil, dan seperti Jakarta, kota ini juga menghadapi masalah kemacetan yang serius. Lalu lintas yang macet dan padatnya populasi sering kali membuat perjalanan menjadi sangat melelahkan. Selain itu, suhu yang panas dan polusi udara turut menambah ketidaknyamanan bagi pengunjung.
Namun, kota ini memiliki banyak tempat menarik, seperti Museum São Paulo dan Avenida Paulista, yang bisa menjadi alternatif untuk menghindari keramaian. Tetapi, pengalaman berkeliling kota sering kali cukup menguras energi.
7. Bangkok, Thailand
Bangkok adalah destinasi wisata populer di Asia Tenggara, dengan berbagai pasar tradisional, kuil, dan kehidupan malam yang semarak. Namun, keramaian di Bangkok dapat menimbulkan stres, terutama di tempat-tempat wisata yang sangat padat seperti Khao San Road dan Grand Palace.
Kemacetan lalu lintas dan suhu yang terik juga menjadi masalah bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kota ini. Terlebih lagi, polusi udara yang cukup tinggi membuat beberapa orang merasa tidak nyaman dan cemas saat beraktivitas di luar ruangan.
8. Kairo, Mesir
Kairo, kota dengan sejarah yang kaya dan situs-situs terkenal seperti Piramida Giza dan Museum Mesir, sering kali menjadi tujuan wisata para pelancong. Namun, kualitas udara yang buruk, kemacetan parah, dan tingkat kebersihan yang rendah bisa membuat pengunjung merasa tidak nyaman.
Keramaian dan hiruk pikuk di sekitar piramida juga terkadang bisa mengganggu kenyamanan wisatawan. Beberapa orang merasa tertekan dengan penawaran agresif dari para pedagang yang mencoba menjual barang kepada turis.
9. Meksiko City, Meksiko
Meksiko City adalah kota besar dengan banyak pilihan wisata, mulai dari museum, taman, hingga restoran. Namun, kota ini juga terkenal dengan polusi udara yang tinggi dan kepadatan penduduk yang luar biasa. Kemacetan lalu lintas sering kali mempengaruhi perjalanan, membuat wisatawan merasa stres ketika berkeliling.
10. Jakarta dan Kota Lain: Tantangan Besar bagi Wisatawan
Meskipun kota-kota besar ini menawarkan banyak atraksi yang menarik, kenyamanan wisatawan sering kali terganggu oleh kondisi kota yang padat dan penuh tantangan. Setiap kota memiliki cara unik dalam menyajikan kehidupan perkotaan, namun banyak juga yang memunculkan faktor-faktor yang bisa menimbulkan stres.
Bagi Anda yang berniat mengunjungi kota-kota ini, ada baiknya mempersiapkan diri dengan baik, mulai dari merencanakan transportasi, membawa masker untuk polusi udara, hingga mempersiapkan anggaran ekstra untuk menghadapi biaya yang tinggi. Dengan persiapan yang matang, Anda bisa menikmati sisi positif kota-kota ini meskipun ada tantangan yang harus dihadapi.
Comment