Fenomena Sarjana Beralih Jadi Ojol Mengapa Bisa Terjadi

Fenomena Sarjana Beralih Jadi Ojol Mengapa Bisa Terjadi

bontangpost.co.id – Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak sarjana yang memilih bekerja sebagai ojek online (ojol), meskipun telah menempuh pendidikan tinggi. Fenomena ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang kondisi pasar kerja di Indonesia dan mengapa lulusan perguruan tinggi banyak yang terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi fenomena ini adalah ketidaksesuaian antara jumlah lulusan perguruan tinggi dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.

Selain itu, rendahnya kualitas pendidikan yang tidak sepenuhnya mempersiapkan lulusan untuk dunia kerja juga berkontribusi pada fenomena ini. Banyak lulusan merasa bahwa keterampilan yang mereka pelajari di kampus tidak cukup relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.

Tidak hanya itu, faktor sosial dan ekonomi juga memainkan peran penting. Gaji yang rendah di beberapa sektor kerja, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan gelar sarjana, membuat banyak orang lebih memilih bekerja sebagai ojol yang bisa memberikan penghasilan harian lebih cepat dan fleksibel. Fenomena ini pun semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi dan aplikasi berbasis online yang memudahkan orang untuk bergabung sebagai mitra pengemudi ojol.

Secara keseluruhan, fenomena sarjana menjadi ojol mencerminkan ketimpangan antara harapan pendidikan tinggi dengan kenyataan di lapangan kerja.

Comment