bontangpost.co.id – Kecanduan game menjadi salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan, terutama bagi anak-anak usia sekolah dasar. Berangkat dari kepedulian terhadap fenomena ini, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menggelar edukasi interaktif di SDN Junrejo 2, Kota Batu. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai dampak negatif kecanduan game serta mendorong mereka untuk menjalani aktivitas yang lebih seimbang antara dunia digital dan kehidupan nyata.
Fenomena Kecanduan Game pada Anak
Seiring perkembangan teknologi, game digital menjadi hiburan yang banyak digemari oleh anak-anak. Namun, jika tidak dikontrol, kebiasaan bermain game dapat berkembang menjadi kecanduan yang berdampak pada kesehatan fisik, mental, hingga akademik.
Beberapa dampak negatif dari kecanduan game pada anak-anak antara lain:
- Penurunan Prestasi Akademik: Terlalu banyak menghabiskan waktu bermain game bisa mengurangi waktu belajar dan fokus di kelas.
- Kurangnya Interaksi Sosial: Anak yang kecanduan game cenderung lebih tertutup dan sulit berinteraksi dengan teman-temannya.
- Gangguan Kesehatan: Duduk terlalu lama di depan layar dapat menyebabkan gangguan mata, kurangnya aktivitas fisik, dan gangguan tidur.
Melihat permasalahan ini, mahasiswa UM berinisiatif untuk mengadakan edukasi interaktif guna memberikan wawasan bagi siswa SD mengenai cara bermain game secara sehat tanpa terjebak dalam kecanduan.
Kegiatan Edukasi Interaktif di SDN Junrejo 2
Program edukasi yang dilakukan oleh mahasiswa UM ini mengusung konsep pembelajaran interaktif, di mana siswa tidak hanya diberikan teori tetapi juga diajak untuk terlibat langsung dalam diskusi dan aktivitas yang menyenangkan.
1. Pemaparan Materi tentang Kecanduan Game
Mahasiswa memberikan penjelasan mengenai apa itu kecanduan game, bagaimana ciri-cirinya, serta dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Siswa juga diajak untuk mengenali tanda-tanda jika mereka mulai mengalami kecanduan game.
2. Diskusi Interaktif dan Tanya Jawab
Sesi diskusi menjadi salah satu bagian paling menarik dalam kegiatan ini. Banyak siswa yang antusias berbagi pengalaman mereka bermain game, termasuk bagaimana mereka mengatur waktu antara bermain dan belajar. Dalam sesi ini, mahasiswa UM juga memberikan tips mengenai cara mengontrol durasi bermain game agar tetap seimbang dengan aktivitas lainnya.
3. Permainan Edukatif dan Simulasi
Untuk memberikan pengalaman yang lebih menarik, mahasiswa mengajak siswa bermain permainan edukatif yang melatih kreativitas dan kerja sama tim. Dengan demikian, mereka bisa merasakan keseruan di luar game digital dan memahami bahwa hiburan tidak hanya terbatas pada layar gadget.
4. Ajakan untuk Melakukan Aktivitas Alternatif
Mahasiswa UM juga mengajak siswa untuk mencoba berbagai aktivitas lain yang bermanfaat, seperti:
- Bermain olahraga bersama teman-teman
- Membaca buku atau menggambar
- Membantu orang tua di rumah
- Bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
Dengan adanya alternatif kegiatan ini, diharapkan siswa dapat mengurangi ketergantungan terhadap game dan menemukan kesenangan dari berbagai aktivitas lain yang lebih produktif.
Dampak Positif dari Program Edukasi Ini
Kegiatan edukasi ini mendapatkan respons positif dari siswa dan guru di SDN Junrejo 2. Banyak siswa yang mulai menyadari pentingnya mengatur waktu dalam bermain game agar tidak mengganggu aktivitas lain.
Menurut salah satu guru SDN Junrejo 2, program ini sangat membantu dalam membentuk kesadaran anak-anak mengenai penggunaan teknologi secara bijak. Para guru juga berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin agar siswa semakin terbiasa menerapkan pola hidup seimbang.
Sementara itu, mahasiswa UM yang terlibat dalam program ini merasa senang bisa berkontribusi dalam membentuk pola pikir positif bagi generasi muda. Mereka berharap edukasi ini bisa menjadi awal dari kebiasaan baru yang lebih baik bagi anak-anak dalam menggunakan teknologi secara sehat dan bertanggung jawab
Comment