bontangpost.co.id – Bank Indonesia (BI) baru-baru ini mengumumkan penurunan target pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2025, mencerminkan perlambatan yang semakin terasa dalam sektor ekonomi. Sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan kredit dapat mencapai 10-12% pada tahun 2025, namun kini target tersebut dipangkas menjadi sekitar 8-10%. Penurunan ini sejalan dengan kondisi ekonomi yang mengalami tantangan, baik dari sisi global maupun domestik, yang mempengaruhi daya beli masyarakat dan kemampuan sektor usaha untuk berkembang.
Salah satu faktor utama yang mendorong penurunan target ini adalah ketidakpastian ekonomi global, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan moneter negara-negara besar, gejolak geopolitik, serta harga komoditas yang fluktuatif. Di sisi lain, faktor domestik seperti inflasi yang masih cenderung tinggi dan kenaikan suku bunga acuan juga memberikan tekanan pada dunia perbankan.
Meski demikian, BI masih berharap sektor kredit perbankan akan tumbuh positif, meskipun lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Fokus BI kini beralih pada upaya menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi tumbuh lebih pesat, seperti sektor digital dan UMKM.
Penurunan target ini tentunya akan mempengaruhi strategi perbankan, yang kini harus lebih berhati-hati dalam memberikan kredit. Meski begitu, langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kestabilan sistem keuangan negara.
Comment