Mengapa RI Ketergantungan BBM Singapura?

Mengapa RI Ketergantungan BBM Singapura?

bontangpost.co.id – Indonesia selama ini dikenal sebagai negara penghasil minyak, namun ironisnya masih bergantung pada impor bahan bakar minyak (BBM), terutama dari Singapura. Ketergantungan ini bukan tanpa alasan. Ada sejumlah faktor yang membuat Indonesia terus mengimpor BBM dari negara tetangga tersebut.

Salah satu alasan utamanya adalah keterbatasan kapasitas kilang minyak dalam negeri. Kilang-kilang yang ada saat ini masih menggunakan teknologi lama dan belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional yang terus meningkat. Sementara itu, Singapura memiliki kilang modern dengan kapasitas besar, serta jaringan distribusi yang efisien dan terintegrasi.

Selain itu, proses pembangunan kilang baru di Indonesia cenderung lambat karena masalah regulasi, investasi, hingga kepastian proyek. Ini membuat Singapura menjadi solusi praktis dan cepat untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri.

Tak hanya itu, dari sisi logistik, letak geografis Singapura yang dekat dengan Indonesia memudahkan proses pengiriman dan menekan biaya transportasi. Hal ini menjadikan harga BBM dari Singapura cukup kompetitif meski berasal dari luar negeri.

Transisi ke ketergantungan ini sebenarnya terjadi secara perlahan. Awalnya, impor hanya untuk menutupi kekurangan pasokan sementara. Namun, seiring waktu, impor menjadi solusi jangka panjang yang belum tergantikan hingga kini.

Pemerintah sebenarnya telah menyusun rencana untuk meningkatkan kapasitas kilang dan memanfaatkan energi alternatif. Namun, selama proyek-proyek tersebut belum terealisasi secara penuh, Indonesia akan terus bergantung pada impor BBM, termasuk dari Singapura.

Comment