bontangpost.co.id – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menarik perhatian publik usai pernyataannya yang dianggap menyentil pihak tertentu, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump. Dalam sebuah acara baru-baru ini, Gibran menyebut bahwa keberhasilan sistem pembayaran digital QRIS membuat “pihak lain” merasa gerah.
Pernyataan itu sontak memunculkan spekulasi: siapa yang dimaksud Gibran?
QRIS dan Perubahan Besar di Sektor Finansial
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan sistem pembayaran digital yang diluncurkan oleh Bank Indonesia untuk menyatukan berbagai metode pembayaran dalam satu kode QR. Sejak diperkenalkan, QRIS berhasil meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia serta mempermudah transaksi digital, khususnya di UMKM.
Menurut Gibran, keberhasilan QRIS membawa dampak besar terhadap sistem pembayaran global. “Kalau kita sukses, pasti ada yang gerah,” ujarnya. Pernyataan ini disampaikan dalam konteks menjelaskan bagaimana transformasi digital Indonesia mulai mendapat perhatian dunia.
Sindiran untuk Trump?
Yang membuat publik semakin penasaran adalah momen ketika Gibran menambahkan, “Kita enggak usah ikut-ikutan seperti negara lain yang malah larang-larang teknologi keuangan, apalagi cuma karena alasan politis.”
Banyak yang mengaitkan pernyataan tersebut dengan langkah Trump pada masa jabatannya yang sempat membatasi aplikasi pembayaran digital asal Tiongkok. Sindiran Gibran ini dianggap sebagai bentuk pembelaan terhadap keterbukaan teknologi finansial di Indonesia.
Transisi Menuju Ekonomi Digital
Ucapan Gibran juga menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius mendorong digitalisasi ekonomi. QRIS hanyalah awal. Dengan makin banyak inovasi keuangan yang dikembangkan, Indonesia menargetkan menjadi salah satu pemain utama di ekosistem digital Asia Tenggara.
Pernyataan Gibran, walau singkat, menegaskan arah kebijakan yang pro-inovasi sekaligus mengirim pesan bahwa Indonesia tidak akan tunduk pada tekanan negara lain dalam urusan teknologi dan ekonomi.
Comment