bontangpost.co.id – Pasar mobil listrik Indonesia terus menunjukkan tren positif. Pada April 2025, data penjualan menunjukkan persaingan ketat di antara produsen kendaraan listrik, baik lokal maupun global. Berdasarkan laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil listrik mencapai lebih dari 7.500 unit, meningkat 18% dibandingkan bulan sebelumnya.
Hyundai Ioniq 5 kembali memimpin pasar dengan penjualan sekitar 2.100 unit. Model ini tetap menjadi favorit karena desain futuristik, performa handal, serta dukungan purna jual yang kuat. Di posisi kedua, Wuling Air ev berhasil mempertahankan popularitasnya di segmen city car, dengan penjualan mencapai 1.800 unit. Harga terjangkau dan kemudahan charging menjadi keunggulan utama.
Menariknya, pemain baru seperti BYD Dolphin mulai menunjukkan taji di pasar domestik. Dengan penjualan mendekati 900 unit, BYD menawarkan fitur lengkap dengan harga kompetitif, menjadikannya ancaman serius bagi merek mapan.
Selain itu, kendaraan listrik buatan lokal seperti Esemka juga mulai mencuri perhatian. Meski masih dalam tahap awal distribusi, kehadirannya menandakan potensi pertumbuhan industri EV dalam negeri.
Faktor pendukung kenaikan penjualan termasuk insentif pemerintah, perluasan infrastruktur charging, dan meningkatnya kesadaran konsumen akan kendaraan ramah lingkungan.
Dengan tren ini, industri otomotif diprediksi akan terus bergeser menuju elektrifikasi. Produsen yang mampu menawarkan kombinasi harga bersaing, teknologi mutakhir, dan layanan purna jual unggul diperkirakan akan mendominasi pasar dalam beberapa bulan ke depan.
Kesimpulan: April 2025 menandai momentum penting bagi adopsi mobil listrik di Indonesia. Persaingan semakin ketat, dan konsumen diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan.
Comment